Rabu, 09 Maret 2011

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia


Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

manfaat ginseng untuk kesehatan

Manfaat Ginseng Untuk Kesehatan

tanaman obat, ginseng, tanaman ginsengGinseng adalah tanaman yang tumbuh sepanjang tahun. Masuk dalam genus Panax, yang berasal dari bahasa Yunani Panakos atau Panacea dalam bahasa Inggris, yang berarti obat segala penyakit. Ginseng hampir selalu melingkupi cerita-cerita rakyat dan keajaiban. Seperti hutan gunung dimana dia tumbuh secara alamiah.

Ginseng telah digunakan berabad-abad lalu sejak zaman purbakala. Gingseng di Asia maupun Amerika, semuanya dimanfaatkan sebagai pengobatan. Mereka memiliki kesamaan cara tumbuh dan penampilan, yang membedakan hanya varietas Asia lebih besar.

Ginseng Amerika


Ginseng Amerika (Panax Quinquefolius) ditemukan di seluruh hutan gunung di Amerika Tengah dan Timur Laut. Spesimen pertama ginseng Amerika dikirimkan ke Eropa pada 1704.

Tidak mengejutkan bahwa bangsa Indian Amerika Utara juga mengenal dan menggunakan akar ginseng sebagai pengobatan. Mereka menyebutnya Garantoquen, yang diterjemahkan sebagai “seperti seorang pria”, yang mengacu pada struktur akarnya yang bercabang dua, yang sangat mirip dengan bentuk seorang pria (meskipun butuh bantuan sedikit imajinasi). Menariknya, nama Mandarin untuk ginseng, Ren Shen, memiliki arti yang hampir sama. Sebenarnya aksara China untuk kata shen juga mirip dengan bentuk akar.

Bangsa Indian Amerika memiliki metode khusus dalam memanen akar ginseng, akarnya baru bisa diambil setelah buah merah dari tanaman ini telah matang. Mereka kemudian membengkokkan batangnya ke tanah sebelum melanjutkannya dengan menggali akar tanaman. Metode ini dilaporkan menambah jumlah pertunasan dan mempersiapkan hasil panen yang lebih besar di masa mendatang.

Perempuan bangsa Indian Sioux memiliki cara khusus untuk membersihkan dan memproses ginseng dan dikatakan sebagai cara mengumpulkan akar terbaik dari semua suku bangsa.

Ginseng Asia


Ginseng Asia (Panax Ginseng) ditemukan terutama di belahan bumi bagian utara dan di daratan China, Tibet, Mongolia, dan Korea. Spesies di Korea dan Mancuria secara tradisional dianggap sebagai tanaman yang sangat berharga. Orang China yang kaya akan membayar sampai 2 milyar rupiah untuk mendapatkan khasiat peningkatan vitalitas dari akar ginseng bermutu tinggi.

Akar yang sangat berharga ini tumbuh liar di daerah pegunungan Korea, Changbai dan Gunung Xiaoxinganling di Timur Laut China. Mereka tumbuh di lereng-lereng pegunungan dengan ketinggian 500 - 1.000 meter dari permukaan laut.

Ginseng liar yang tumbuh di hutan-hutan kuno dengan kandungan tanah liat tinggi dan udara lembab memiliki potensi yang lebih besar daripada ginseng yang secara komersial tumbuh di luar habitatnya. Ini menandakan bahwa sifat alami tanaman berhubungan erat dengan habitat aslinya.

Menurut filosofi Tao, ginseng digambarkan memiliki sifat alami sedikit dingin karena dia tumbuh di gunung yang dingin dan berkabut. Karena hal ini dia dikatakan lebih memiliki sifat Yin (energi negatif). Ginseng juga dianggap memiliki sedikit sifat Yang (energi positif) karena tumbuh di lereng-lereng pegunungan, yang dianggap sebagai Yang.
Kekuatan menyembuhkan

Dari kelima elemen yang dikenal oleh pengobatan China, ginseng dianggap sebagai bagian dari elemen Bumi karena habitat tumbuhnya di gunung-gunung. Secara alamiah dia terasa sedikit manis.

Setiap elemen dari lima elemen China kuno memiliki organ tubuh yang berkorelasi terhadap mereka. Limpa dan perut milik elemen Bumi; oleh karena itu, rasa manis dari ginseng dapat membangun Yang dari Limpa dan perut, mengirimkan energi ke seluruh tubuh. Menurut tanaman kesehatan China, rasa manis dapat melembabkan, menyehatkan, dan meningkatkan energi vital.

Ginseng merupakan tanaman yang paling berharga dari semua tanaman yang digunakan tabib China sejak masa lampau, setidaknya 5.000 tahun lalu. Ada banyak manfaat kesehatan yang didapatkan darinya, banyak ilmuwan Barat terkemuka yang mempertimbangkan bagaimana satu tanaman memiliki jangkauan terapetik yang begitu luas. Jawabannya relatif sederhana jika kita dapat memahami apa yang diketahui dengan sangat baik oleh tabib China, yakni dampak utama ginseng dalam tubuh adalah untuk menormalkan fungsi kelenjar pituari.

Kelenjar pituari dan tiroid mengatur produksi hormon-hormon lain dalam tubuh.

Hormon seks dan adrenalin juga diatur oleh pituari. Hal inilah mengapa ginseng memiliki reputasi dapat memelihara organ kesehatan seksual.

China memiliki metode tradisional dan sederhana dalam menggunakan ginseng. Sepotong akar kering disimpan di dalam saku seseorang sepanjang masa hidupnya. Ketika memerlukan pasokan energi, entah karena sakit, kelelahan, atau ketika semangat hidup berkurang, akar dikeluarkan dan sebagian kecil dikunyah atau dimasak bersama satu teko teh sampai vitalitas kembali. Lantas sisa akar ginseng dibiarkan disimpan kembali dalam saku hingga saat diperlukan. Di sinilah letak manfaat terbesar ginseng—sebagai pembangkit energi jangka pendek.

Orang Barat yang mencari manfaat khasiatnya, seharusnya menggunakannya dengan cara yang sama. Mereka yang memiliki kelenjar pituari yang sehat, mereka yang telah memacu hari-harinya dengan energi dan antusiasme yang besar, dan mereka yang tidak memiliki kelebihan berat badan tidak memerlukan ginseng. Orang-orang yang memiliki kelebihan berat dan sedikit susah bergerak mungkin bisa mendapatkan manfaat dengan sesekali meminum segelas teh ginseng.

Cobalah sedikit dan jika Anda memperoleh pandangan baru mengenai hidup dan energi bertambah, mungkin Anda akan memahami mengapa bangsa China menyebutnya “keajaiban dunia”.

Jumat, 04 Maret 2011

pramuka

Pramuka - Pramukanet Media netnya Pramuka
Gerakan Pramuka - Salam Pramuka

Image
Image 
 
SEKAPUR SIRIH
Kepramukaan pada hakekatnya adalah suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan  prinsip dasar dan metode pendidikan tertentu melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.
Tidak perlu register atau pake login-loginan karena sudah jelas membernya adalah anggota Pramuka, atau siapa saja yang ingin belajar tentang Kepramukaan. Suatu upaya memberikan layanan yang terbaik untuk mereka yang memiliki komitmen terhadap GerakanPramuka
Kiranya tidak berlebihan dalam berharap apabila web ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya warga Gerakan Pramuka.

Jabat erat,
LEO ( 23 Jul ~ 22 Aug )

Cowo’ atau cewe’ berasi Leo, type orang perfeksionis. Bila mengerjakan sesuatu, harus terlihat sempurna, rapi dan bagus, termasuk bila melihat orang lain bekerja. Ngga’ ada istilah capek dalam kamusmu. Kamu kreatif, spontan dan cenderung ekstrover, sehingga banyak orang mudah terpukau pada kesan pertama.Kamu tahu benar mencari jalan keluar, bila ada masalah. Ibarat kamus, kamu pencari solusi jitu. Cepat bereaksi dan kreatif. Hebat khan ! kamu juga memiliki karakter kuat, tahan banting, pandai, punya kharisma dan religius. Kamu ngga’ suka spekulasi yang ngga’ jelas, namun berani menerima tantangan dan segala hal yang membutuhkan ketajaman berpikir.Jalan dengan leo, harus siap dikontrol. Karena itu, kamu lebih pas dengan orang yang suka mengalah, seperti Pisces atau Aquarius. Gayamu yang bossy, karena dibawah pengaruh matahari, bisa mereka toleransi. Jangan khawatir, buat yang masih ngejomblo, ada harapan.

misbach yusa biran

    Misbach Yusa Biran dilahirkn di Rangkasbitung,Banten,22 september 1933.Namanya lebih di kenal sebagai orang film,baik sebagai penulis skenario maupun sutradara.Sejumlah film yang disutradarainya adalah Di Balik Cahaya Gemerlapan (1966),Menyusuri Jejak Berdarah (1967),Operasi X (1968),dan Honey,Honey & DF (1970).Sketsa-sketsanya kemudian dibukukan dalam Keajaiban di Pasar Sene (1996).
    Dramanya Bung Besar nendapat hadiah kedua sayembara penulisan naskah drama di P dan K (1998).Dramanya yang lain adalah Setengah Jam Menjelang Maut (1968).
    Sastrawan yang pernah menjadi Direktur Pusat Perfilman H.Usmar Ismail dan ketua Karyawan dan film televisi ini (1987-1991) pernah menjadi pemimpin redaksi Minggu Abadi (1958-1959),Purnama (1962-1963),serta redaktur Duta Masyarakat (1965-1966),Abadi Muslimin (1966),dan Gelanggang (1967).
By_agustin sulastri
          IX.6

archi & meidy


Archi & Meidy, Serial Misteri Ilmu 
Pengetahuan #1: Air
my rating:
didn't like itit was okliked itreally liked itit was amazing
add to my books

Archi & Meidy, Serial Misteri Ilmu Pengetahuan #1: Air

3.6 of 5 stars3.6 of 5 stars3.6 of 5 stars3.6 of 5 stars3.6 of 5 stars 3.60  ·  rating details  ·  5 ratings  ·  0 reviews
Archi dan meidy adalah sepasang anak kembar yang berusia 10 tahun. Seperti kebanyakan anak-anak seusia mereka, Archi dan Meidy mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal di sekeliling mereka. Rasa ingin tahu inilah yang menyebabkan mereka banyak terlibat dengan berbagai petualangan. Misteri demi misteri harus mereka hadapi. Namun semuanya dapat dipecahkan hanya karena mereka tahu kuncinya, yaitu: Ilmu Pengetahuan!(less)

rumah hantu

Rumah Hantu AmityVille

 
i
 
287 Votes
Quantcast
Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York. Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut. Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror – A True Story. Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah. Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro). Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan”Keluar!” – “Get out!”. Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata. Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”. Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
  • George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
  • Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
  • Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
  • Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
  • Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
  • Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
  • Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
  • George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
  • George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
  • George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches’ Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
  • Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah “Jodie”.
  • Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
  • Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
  • Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
  • Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
  • Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
  • George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
  • George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.